LUVI HERBAL - Penyakit jantung
koroner (PJK) salah satunya disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi
asam lemak jenuh. Karena itu, mengurangi risiko PJK bisa dilakukan
dengan menggeser pola konsumsi makanan tinggi asam lemak jenuh menjadi
pola pakan seimbang.
Dalam kurun 10 - 20 tahun
terakhir, PJK telah menjadi pembunuh nomor satu di dunia, khususnya
terhadap masyarakat di kota-kota besar. Di Jakarta, misalnya, banyak
kalangan muda dan dewasa lebih menyukai makanan cepat saji seperti
pizza, kue-kue berkalori tinggi, serta ayam goreng. Makanan tinggi lemak
jenuh umumnya memang mengundang selera. Tanpa disadari lewat makanan
macam itu asam lemak jenuh masuk ke dalam tubuh mereka. Akan semakin
celaka, kalau pada saat yang sama, mereka kurang menyantap makanan
rendah lemak jenuh dan tinggi serat, serta kurang berolahraga.
Yang ngendon dan yang mengusir
Tetapi
tidak perlu cemas. Ada banyak cara menangkal penyakit yang bisa
menimbulkan kematian mendadak ini asal mau dan konsisten mengikuti pola
makan yang disarankan para ahli.
Lalu bagaimana
ceritanya hubungan PJK dengan konsumsi zat lemak? Selama proses
pencernaan dalam usus, zat lemak yang masuk ke tubuh lewat makanan
mengalami pemecahan menjadi asam lemak bebas trigliserida, fosfolipid,
dan kolesterol.
Asam lemak bebas terdiri atas
asam lemak jenuh (saturated fatty acid, disingkat SAFA), asam lemak tak
jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA), dan asam lemak tak
jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA). Sementara asam lemak
bebas yang berlebihan akan tersimpan dalam bentuk trigliserida.
Kolesterol
yang berasal dari bahan makanan hewani merupakan unsur terpenting dari
lemak. Selain berasal langsung dari makanan, ia juga bisa dibentuk dalam
hati, berasal dari asam lemak jenuh hasil pemecahan trigliserida.
Memang dalam metabolisme di hati, hanya asam lemak jenuh yang bisa
dibentuk menjadi kolesterol.
Tahukah Anda,
tubuh kita memproduksi kolesterol 1,5 - 2 g per hari? Jauh lebih besar
daripada yang didapat lewat makanan. Ini karena kolesterol yang
merupakan substansi lemak memang terdapat dalam setiap sel tubuh.
Fungsinya juga penting. Selain sebagai sumber energi, juga berperan
dalam pembentukan hormon dan membran sel. Belum lagi menjadi bahan
pembentuk asam empedu dalam cairan empedu.
Di
dalam tubuh, kolesterol membentuk ikatan kompleks lemak-protein - yang
lebih dikenal dengan lipoprotein - seperti chylomicron, very low density
lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density
lipoprotein (HDL). Kadar LDL dan HDL erat hubungannya dengan terjadinya
endapan dalam pembuluh darah.
Apabila rombongan
kolesterol lebih ramai daripada proteinnya, maka akan terbentuk senyawa
lipoprotein berkepadatan rendah - disebut LDL - dan dikenal sebagai
kolesterol “jahat”. Sebaliknya, kalau kolesterolnya lebih sedikit
sedangkan pasukan proteinnya lebih banyak, ikatannya disebut lipoprotein
berkepadatan tinggi atau HDL, dan dikenal sebagai kolesterol “baik”.
Dicap
sebagai “jahat” karena LDL memudahkan endapan lemak ngendon pada
dinding bagian dalam pembuluh darah. Semakin tebal endapan, pembuluh
darah jantung akan makin tersumbat atau mengalami penebalan atau
pengerasan (aterosklerosis). HDL dikasih cap “baik” karena ia membantu
“mengusir” kolesterol LDL dari jaringan tubuh. Kata lainnya, kalau
pembuluh darah lebih banyak diisi pasukan HDL, otomatis gerombolan
LDL-nya tak akan kebagian tempat dalam pembuluh sehingga endapan dapat
dicegah.
Karena itu, kadar LDL yang wajar
disarankan tidak lebih dari 130 mg%, sementara kadar HDL paling sedikit
35 mg%. Total kadar kolesterol yang dikatakan baik tidak lebih dari 200
mg%. Tidak kalah penting disimak ialah kadar lemak trigliserida yang
berfungsi sebagai sumber energi terbanyak dalam tubuh. Pasalnya,
trigliserida yang tinggi kadarnya dapat ikut menunjang terjadinya PJK.
Kadar trigliserida yang wajar tidak lebih dari 200 mg%.
Perbanyak konsumsi asam lemak tak jenuh
Betulkah
mereka yang berkolesterol tinggi otomatis juga berisiko besar mendapat
serangan PJK? Tidak juga, sebab masih harus dilihat dulu rasio
kolesterol total terhadap HDL. Kalau HDL Anda misalnya 60 mg%, sementara
orang lain 40 mg%, lalu perbandingan antara kolesterol total dan HDL
masing-masing 3,5 dan 5, berarti risiko Anda terserang PJK lebih kecil
dari orang itu. Makin tinggi nilai rasio, makin tinggi risikonya.
Selain
karena faktor bawaan, tingginya kadar kolesterol dan trigliserida tidak
jarang karena pola makan yang kurang seimbang. Sebagai orang Indonesia
yang mengenal aneka ragam makanan dari berbagai daerah, patut diketahui
bahan makanan apa saja yang mengandung asam lemak jenuh.
Melesat
tingginya kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah sebenarnya bisa
direm dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung asam lemak
jenuh ini. Di antaranya daging ternak (sapi, babi, kambing), kulit ayam
broiler, serta kelapa, termasuk produk olahannya (santan, kelapa parut,
serundeng, minyak kelapa). Menghindari makanan berbahan kelapa memang
tidak mudah, tapi setidaknya perlu disadari sampai batas mana yang patut
dikonsumsi.
Jeroan seperti hati dan ginjal
sapi, otak, lidah sapi, lalu kuning telur, susu full cream serta
olahannya, dan keju juga jangan terlalu sering dilirik, apalagi dimakan.
Bagi para penyuka makanan manis, batasi konsumsi gula karena gula akan
ikut mendongkrak naik kadar trigliserida. Makanan laut seperti udang dan
kepiting yang mengandung lemak tak jenuh tunggal masih boleh
dikonsumsi, meski dalam jumlah terbatas.
Sejatinya,
semua bahan makanan sumber minyak atau lemak (nabati maupun hewani)
mengandung semua asam lemak, baik jenuh, tak jenuh tunggal, dan tak
jenuh ganda. Hanya kadarnya berbeda-beda. Kandungan asam lemak terbanyak
dalam bahan makanan mengindikasikan bahwa bahan makanan itu merupakan
sumber asam lemak bersangkutan.
Contohnya,
karena minyak kelapa lebih banyak kandungan asam lemak jenuhnya
ketimbang asam lemak tak jenuh tunggal dan gandanya, maka disebutlah ia
minyak jenuh. Lantaran minyak jagung lebih banyak mengandung asam lemak
tak jenuh tunggal dan gandanya daripada asam lemak jenuhnya, lalu
disebut minyak tak jenuh.
Kalau mau tetap aman
mengonsumi asam lemak jenuh, para ahli gizi menganjurkan agar
konsumsinya diimbangi dengan asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda.
Perbandingannya kira-kira 1 : 1 : 1. Namun, praktiknya tidak mudah,
apalagi kalau di depan mata sudah tersaji makanan yang menerbitkan
selera!
Cara terbaik lainnya ialah menggoreng
atau menumis makanan dengan minyak tinggi asam lemak tak jenuh tunggal
dan ganda seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kedelai
serta minyak ikan. Namun, jangan digunakan lagi jika sudah jadi jelantah
(digunakan berulang kali) sebab sudah berubah jadi minyak jenuh.
Sayangnya,
minyak jenis ini relatif lebih mahal harganya ketimbang minyak goreng
kelapa atau sawit. Kejenuhan minyak goreng bisa dilihat sewaktu
dipanaskan. Makin rendah titik asapnya, makin tinggi lemak jenuhnya
(yang bagus umumnya sampai suhu 180 - 200oC baru keluar asap).
Sebuah
penelitian oleh Grundy dari Fakultas Kedokteran Kalifornia, AS,
membuktikan, kadar kolesterol tubuh bisa turun apabila diet mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda daripada asam lemak
jenuh. Diet asam lemak jenuh selama sebulan terbukti menaikkan kadar
kolesterol. Sedangkan dengan diet asam lemak tak jenuh tunggal, kadar
kolesterol menurun tajam termasuk LDL dan HDL-nya. Pada diet asam lemak
tak jenuh ganda, kolesterol total dan LDL menurun, sementara HDL relatif
tidak berubah.
Grundy berpendapat, diet ideal
hendaknya mengandung komposisi 10% asam lemak jenuh, 5 - 10% asam lemak
tak jenuh ganda, dan 10 - 15% asam lemak tak jenuh tunggal. Misalnya,
bila Anda hari ini ingin makan soto jeroan untuk santap siang, saat
makan malam hindari makanan lain yang juga mengandung asam lemak jenuh
macam steak daging sapi, udang goreng tepung dicampur telur. Sebagai
gantinya, makanlah oseng-oseng tempe, tahu bacem, atau pepes ikan
ditambah sayur.
Kalau malam ini Anda harus
pergi ke suatu pesta, saat makan pagi dan siang usahakan tidak makan
makanan yang mengandung lemak jenuh. Dengan begitu diharapkan kadar
kolesterol dapat terkendali.
Pengaruh omega-3
Anda
yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi juga dianjurkan
banyak mengonsumsi ikan laut seperti tengiri, sarden, tuna, kembung,
kakap, dll. Memasaknya dengan cara ditumis, dikukus, dibakar, atau
dipepes. Dalam seminggu usahakan paling tidak makan 1 - 2 ekor ikan.
Ikan
laut memang banyak mengandung omega-3, suatu asam lemak tak jenuh ganda
yang mengandung asam eikosapentaenoik (EPA) dan doko saheksaenoik
(DHA). Asam lemak omega-3 ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol
total, LDL, dan trigliserida, bahkan bisa menaikkan HDL. Omega-3 juga
sekaligus dapat menekan proses penggumpalan darah sehingga proses
pengapuran pembuluh koroner dapat dihambat.
Peranan
minyak ikan juga tidak kalah baiknya karena mampu menurunkan kadar
kolesterol 27 - 45% dan trigliserida 64 - 79%. Sudah diteliti, orang
Eskimo dan para nelayan Jepang yang banyak mengonsumsi ikan laut jarang
mengalami serangan jantung. Jangan-jangan nelayan kita juga demikian.
Makan
makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, oncom, kacang
hijau, beras tumbuk berkulit ari, dll. juga sangat dianjurkan. Mereka
bermanfaat menetralisasi lemak. Serat makanan akan meningkatkan massa
tinja sehingga mempercepat perjalanan makanan di dalam usus. Dengan
demikian kesempatan usus menyerap lemak serta gula akan berkurang.
Kaum
wanita dalam usia reproduksi dianjurkan pula memberikan air susu ibu
(ASI) pada bayinya karena ternyata mempunyai rantai panjang terhadap
pencegahan PJK. Soalnya, ASI juga mengandung asam lemak omega-3. Wanita
di bawah usia 50 tahun (sebelum masa menopause) sedikit yang terkena PJK
karena adanya peranan hormon estrogen yang menunjang kekuatan pembuluh
darah. Kendati demikian hendaknya tetap menjaga pola makan yang seimbang
sedari muda.
Bila usaha Anda dengan diet
makanan serta olahraga tidak juga melorotkan kadar kolesterol ataupun
trigliserida, barulah minta nasihat dokter. Orang berpembawaan
kolesterol tinggi mau tidak mau harus menelan obat penurun kolesterol
yang umumnya mengandung niasin, dengan tetap menjalankan diet dan
olahraga.
Selain mempertinggi konsumsi serat
dan lemak tak jenuh, sebaiknya tingkatkan juga konsumsi zat gizi
antioksidan seperti vitamin E dan C serta karotin (provitamin A) karena
zat gizi ini dapat ikut mencegah terjadinya oksidasi lemak. Beberapa
bahan makanan yang banyak mengandung ketiga vitamin itu misalnya
buah-buahan merah seperti papaya, wortel, dan tomat.
Alpukat
dan durian yang sering kontroversial, menurut penelitian, mengandung
asam lemak tak jenuh tunggal sehingga aman dikonsumsi, dengan catatan
tidak berlebihan.
Biar makin mantap, genjot
juga konsumsi antioksidan nongizi, khususnya isoflavonoid yang sifatnya
akan meningkatkan kesehatan. Isoflavonoid banyak terdapat dalam tempe,
bawang merah, kunyit, buah-buahan dan sayuran, serta teh. Adakalanya
disarankan untuk minum tablet aspirin dosis rendah sesuai petunjuk
dokter untuk mengurangi kekentalan darah.
Mau
coba puasa, boleh juga, karena bisa memulihkan kesehatan kita yang
terganggu, termasuk akibat kadar kolesterol tinggi. Contohnya, melakukan
puasa nonlemak dan nondaging atau hanya minum jus buah, air putih,
serta makan sayuran selama beberapa hari atau secara berkala, misalnya
tiga hari dalam seminggu. Puasa itu memberi kesempatan tubuh membuang
bahan-bahan beracun yang bisa mengganggu sel, jaringan, serta organ
dalam tubuh. Tapi dengan syarat, di luar masa puasa jangan langsung
dihantam dengan makanan tinggi kalori.
Untuk
menghindarkan anak-anak dari PJK bila kelak dewasa, lakukan pencegahan
sejak dini dengan membiasakan mereka mengonsumsi makanan seimbang. Jelas
sekali bahwa pola makan masa kecil akan berpengaruh pada kondisi
kesehatan saat dewasa nanti. Makanan berlemak tinggi dibatasi dan
diimbangi dengan sayuran dan buah-buahan.
Idealnya,
konsumsi makanan kita mengandung lemak di bawah 30%, karbohidrat 50 -
60%, dan protein 20%. Jangan mengonsumsi makanan berkolesterol di atas
300 mg per hari.
0 komentar:
Posting Komentar