//]]>

Sabtu, 20 Oktober 2012

PENGARUH LEMAK JENUH, LEMAK TRANS DAN KOLESTROL PADA KESEHATAN JANTUNG


LUVI HERBAL - Dari semua nutrisi, lemaklah yang paling sering dikaitkan dengan penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan obesitas. Saran berikut ini dapat membantu semua masalah kesehatan yang diakibatkan oleh lemak tadi: pilihlah diet yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dan moderat dalam asupan lemak total.

Profil lemak darah memberikan gambaran tentang konsentrasi berbagai jenis lemak dalam darah, terutama trigliserida dan kolesterol, dan pembawa lipoprotein (VLDL, LDL, dan HDL). Informasi profil lemak darah dapat menjadi indikasi bagi orang tersebut akan risiko penyakit yang mungkin dideritanya dan indikator untuk mengubah kebiasaan makannya.

Kadar profile lemak darah yang direkomendasikan adalah seperti di bawah:
  • Kolesterol total: <200 mg / dL.
  • Kolesterol LDL: <100 mg / dL.
  • Kolesterol HDL: = 60 mg / dL.
  • Trigliserida: <150 mg / dL.

Kebanyakan orang menyadari bahwa kadar kolesterol darah yang tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Kolesterol menumpuk di saluran arteri, membatasi aliran darah dan meningkatkan tekanan darah. Hal itu memiliki konsekuensi yang mematikan, bahkan, saat ini penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu di banyak negara.

Kolesterol darah sering digunakan untuk memprediksi kemungkinan seseorang menderita serangan jantung atau stroke. Upaya untuk mencegah penyakit jantung fokus pada menurunkan kolesterol darah.

Resiko dari Lemak Jenuh (Saturated fat)
Ingat bahwa kolesterol LDL meningkatkan risiko penyakit jantung. Yang paling sering terlibat dalam meningkatkan kolesterol LDL adalah lemak jenuh. Secara umum, jika dalam makanan yang kita makan terdapat lebih banyak lemak jenuh, maka kolesterol LDL pun akan lebih banyak masuk ke dalam tubuh.

Tidak semua lemak jenuh memiliki efek yang sama dalam meningkatkan LDL. Paling penting di antara asam lemak jenuh yang meningkatkan kolesterol darah adalah asam laurat, miristat, dan asam palmitat (12, 14, dan 16 karbon). Sebaliknya, asam stearat (18 karbon) tampaknya tidak ikut berperan dalam meningkatkan kolesterol darah.

Lemak asal hewan merupakan sumber utama lemak jenuh dalam makanan kebanyakan. Beberapa lemak nabati (kelapa dan sawit) dan lemak terhidrogenasi mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang lebih sedikit. Memilih unggas atau ikan dan produk susu yang bebas lemak membantu dalam menurunkan asupan lemak jenuh dan risiko penyakit jantung. Menggunakan margarin nonhydrogenated dan minyak goreng tak jenuh merupakan hal sederhana yang secara dramatis dapat menurunkan asupan lemak jenuh.

Sumber utama lemak jenuh, antara lain:
  • Seluruh produk susu, krim, mentega, dan keju.
  • Lemak dari daging sapi dan babi.
  • Kelapa, sawit, dan minyak kelapa sawit (dan produk yang mengandung minyak sawit seperti permen, kue kering, kue, donat, dan cookies).

Resiko dari Lemak Trans (Trans fatty)
Penelitian menunjukkan hubungan antara diet asam lemak trans dan penyakit jantung. Di dalam tubuh, asam lemak trans atau trans-fatty acid mengubah kolesterol darah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan lemak jenuh: dan hal ini akan meningkatkan kadar kolesterol LDL. Membatasi asupan asam lemak trans dapat meningkatkan kolesterol darah.

Berbagai laporan tentang lemak trans telah menimbulkan keraguan pada konsumen apakah margarin lebih baik dari mentega untuk masalah kesehatan jantung atau tidak. The American Heart Association telah menyatakan bahwa karena mentega kaya akan lemak jenuh dan kolesterol sementara margarin dibuat hanya dari lemak nabati tanpa kolesterol, maka margarin masih lebih baik daripada mentega.

Sumber utama lemak trans, antara lain:
  • Makanan yang digoreng (minyak sayur).
  • Kue, cookies, donat, kue kering, dan kerupuk.
  • Snack chip.
  • Margarin.
  • Daging dan produk susu.

Resiko dari Kolesterol
Diet kolesterol juga telah terlibat dalam meningkatkan kolesterol darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung, meskipun efeknya tidak sekuat seperti pada lemak jenuh atau lemak trans. Namun, para ahli kesehatan menyarankan membatasi asupan kolesterol.

Ingat bahwa kolesterol hanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan. Akibatnya, makan sedikit lemak dari daging, telur, dan produk susu membantu menurunkan asupan kolesterol (dan juga asupan lemak total dan jenuh). Bagi kebanyakan orang yang mencoba untuk menurunkan kolesterol darah, membatasi asupan lemak jenuh merupakan hal yang lebih efektif daripada membatasi asupan kolesterol.

Telur mengandung lebih dari 200 miligram kolesterol, dan semuanya berada dalam kuning telur. Seseorang yang melakukan diet rendah kolesterol harus secara ketat membatasi konsumsi kuning telur, tetapi bagi orang dengan profil lemak darah yang sehat, makan sampai dengan 1 butir telur sehari tidaklah merugikan. Telur merupakan sumber yang baik bagi diet sehari-hari karena murah, banyak digunakan dalam urusan masak-memasak, dan sumber protein kualitas tinggi serta nutrisi lainnya. Jika anda tetap menghindari konsumsi kuning telur, saat ini produsen makanan telah mampu menghasilkan produk pengganti telur yang bebas lemak, dan non kolesterol. Atau, anda mungkin bisa mengkonsumsi putih telurnya saja.

Sumber utama kolesterol, antara lain:
  • Telur.
  • Produk susu.
  • Daging, unggas, dan kerang.


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar