Pria yang menderita lemah syahwat mesti menjalani pemeriksaan mengenai penyakit jantung, karena itu dapat menjadi tanda awal penyakit tersebut, kata beberapa peneliti Italia, Rabu (19/7).
Mereka percaya disfungsi ereksi (ED) dapat menjadi "pengawal bagi jantung", sehingga memungkinkan dokter mendeteksi penyakit jantung sebelum gejalanya muncul.
"Suatu program pengawasan medis secara ketat mesti menjadi kewajiban bagi penderita ED, faktor banyak resiko dan tak ada penyaksi arteri klinis," kata Dr. Piero Montorsi dari Fakultas Kardiologi di Universitas Milan.
Dalam studi terhadap hampir 300 pria yang menderita lemah syahwat dan penyumbatan arteri, 93 persen melaporkan gejala ED antara satu sampai tiga tahun sebelum mengalami "angina" rasa tidak nyaman dan sakit pada dada.
"Banyak pasien ED dan faktor banyak resiko (terhadap penyakit jantung) menghadapi resiko lebih besar untuk mengalami, cepat atau lambat, peristita koroner akut," kata Montorsi.
Ia dan timnya menyatakan penyumbatan arteri juga memiliki dampak pada peredaran darah ke penis. ED mungkin terjadi lebih awal dibandingkan dengan penyakit jantung, karena arteri penis memiliki diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan arteri jantung.
"Ini barangkali alasan utama mengapa ED terjadi sebelum penyakit arteri koroner," kata Montorsi, yang temuannya dilaporkan dalam situs Internet "European Heart Journal".
Para peneliti tersebut juga mendapati jumlah kasus disfungsi ereksi lebih rendah di kalangan pria yang terkena sakit jantung yang melibatkan penyumbatan pembuluh darah dan lebih besar pada pasien yang mengalami banyak penyumbatan darah atau sindrom koroner kronis (CSC).
"Usia, keterlibatan banyak-pembuluh koroner, dan CSC merupakan pertanda terpisah ED," kata Montorsi.
Penyakit jantung koroner, pembunuh utama di negara industri, terjadi ketika terjadi penimbunan gangguan yang menghambat arteri dan membatasi aliran darah.
Tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol, merokok, kurang berolah-raga dan diabetes adalah faktor resiko.
Beberapa kasus ED meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Sebanyak 5 persen pria yang berusia 40 tahun dan sampai 25 persen yang berusia 65 tahun mengalami ED. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh penyakit atau cedera yang berdampak pada urat syaraf dan aliran darah atau dampak samping obat.
"Semua pria yang mengalami ED dan tak menghadapi gejala sakit jantung memerlukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan jantung secara teliti, puasa dari senyawa organis yang mengandung minyak serta tak larut dalam air dan glukosa, serta saran gaya hidup berkenaan dengan berat tubuh dan olahraga," kata Dr. Graham Jackson, ahli kardiologi di "Yayasan Derma NHS, Guy's and St.Thomas'" di London, dalam suatu pernyataan. (DW)
nah, disini saya ada beberapa resep obat tradisional yang mungkin bisa mengatasi penyakit lemah syahwat atau biasanya disebut obat kuat :
- akar lalang 1 genggam , direbus dengan air 2 gelas hingga mendidih. Cabe dan lempuyang ditumbuk halus, diseduh dalam gelas dengan air rebusan lalang tadi, minum 1 x seminggu secukupnya
- Banyak-banyak makan daun slada dan daging kambing, karena ini juga bisa membantu memulihkan syahwat
- Obat khusus kalau akan berkumpul :
dibuat bubuk masing-masing 15 gram : Jintan Hitam + adas + pulosari + lada hitam + biji pronojiwo. Semua dicampurkan dalam anggue sebotol besar. Minum 1 sloki dicampur dengan 1 butir telur. Minum 1 jam sebelum berhubungan.
PENTING : bagi yang lemah syahwat, jangan memakai obat luar atau obat gosok macam apapun, karena hanya akan menambah lemah alat vital kita. Pakailah vitamin E dan A.
Sumber : http://resep-kuno.blogspot.com/2009/06/resep-obat-kuat-tradisional-dan-lemah.html
0 komentar:
Posting Komentar