LUVI HERBAL - Orang
yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarganya mesti
menjalani gaya hidup yang berhati-hati untuk menghindari atau mengurangi
resiko penyakit tersebut, terlebih ketika orang tersebut memasuki masa
lansia. Angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah makin
meningkat dengan usia penderita yang semakin muda karena rendahnya
kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini.
Untuk membantu mengurangi resiko penyakit jantung, berikut adalah lima hal yang harus anda kurangi atau hindari:
1. Merokok atau bergaul dengan perokok
Untuk membantu mengurangi resiko penyakit jantung, berikut adalah lima hal yang harus anda kurangi atau hindari:
1. Merokok atau bergaul dengan perokok
Merokok adalah faktor yang paling
berbahaya bagi penyakit jantung, namun faktor resiko ini bersifat bisa
dihindari atau dikendalikan. Berhenti merokok dan menghindari asap rokok
akan menurunkan risiko penyakit jantung anda.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Perokok pasif memiliki risiko terkena kanker paru dan jantung koroner hingga 20-30 persen dibanding orang yang tak terpapar asap rokok.
2. Mengkonsumsi lemak trans
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Perokok pasif memiliki risiko terkena kanker paru dan jantung koroner hingga 20-30 persen dibanding orang yang tak terpapar asap rokok.
2. Mengkonsumsi lemak trans
Lemak trans dibuat untuk memperpanjang
umur simpan makanan yang dipanggang dan makanan ringan, lemak trans
dapat meningkatkan tingkat LDL atau kolesterol jahat. Sumber utama lemak
trans adalah margarin, makanan cepat saji, keripik, snack kesukaan
anak-anak, donat, pie, dan lain-lain.
Untuk benar-benar bebas dari lemak trans, jangan beli produk makanan yang mencantumkan kalimat "partially hydrogenated" dan "shortening".
3. Menambahkan banyak garam
Untuk benar-benar bebas dari lemak trans, jangan beli produk makanan yang mencantumkan kalimat "partially hydrogenated" dan "shortening".
3. Menambahkan banyak garam
Konsumsi makanan rendah garam dapat
menurunkan tekanan darah. Menurut standar kesehatan, jumlah garam yang
kita konsumsi setiap hari sebaiknya tidak lebih dari 6 gram. Akan lebih
baik jika kita membatasi konsumsi garam dengan melakukan diet rendah
garam.
Hindari makanan yang banyak mengandung garam seperti keripik kentang, dan sebagainya. Jika anda tak tahan dengan rasa makanan yang terlalu tawar, boleh tambahkan bumbu lain seperti merica, bubuk cabai, bawang putih bubuk, dan sebagainya. Makanlah bahan makanan yang bebas garam misalnya buah segar, sayuran, ikan dan juga makan berkarbohidrat yang sehat , seperti beras merah atau oatmeal. Hindari makanan kalengan, pilih makanan dari bahan segar, karena makanan kalengan atau olahan mengandung garam hingga tiga kali lipat.
4. Menaikan berat badan
Hindari makanan yang banyak mengandung garam seperti keripik kentang, dan sebagainya. Jika anda tak tahan dengan rasa makanan yang terlalu tawar, boleh tambahkan bumbu lain seperti merica, bubuk cabai, bawang putih bubuk, dan sebagainya. Makanlah bahan makanan yang bebas garam misalnya buah segar, sayuran, ikan dan juga makan berkarbohidrat yang sehat , seperti beras merah atau oatmeal. Hindari makanan kalengan, pilih makanan dari bahan segar, karena makanan kalengan atau olahan mengandung garam hingga tiga kali lipat.
4. Menaikan berat badan
Makanan olahan, makan dalam porsi
berlebih, dan makan lebih sering dapat meningkatkan berat badan. Ahli
kesehatan telah sepakat bahwa obesitas (kegemukan) dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung. Menurunkan berat badan dapat membantu
menurunkan resiko penyakit jantung.
Pada pria dengan berat badan berlebih, meraka memiliki 15 persen peningkatan risiko gagal jantung. Sementara untuk wanita, risiko mengalami gagal jantung meningkat sebanyak 21 persen. Sedangkan pada pria dengan obesitas, risiko naik menjadi 75 persen dan 106 persen untuk wanita obesitas.
5. Menghentikan aktifitas fisik
Pada pria dengan berat badan berlebih, meraka memiliki 15 persen peningkatan risiko gagal jantung. Sementara untuk wanita, risiko mengalami gagal jantung meningkat sebanyak 21 persen. Sedangkan pada pria dengan obesitas, risiko naik menjadi 75 persen dan 106 persen untuk wanita obesitas.
5. Menghentikan aktifitas fisik
Resiko mengalami gagal jantung mengalami
penurunan sebesar 21 persen pada pria yang berolahraga secara moderat
dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan aktivitas fisik ringan.
Pada wanita, olahraga moderat dikaitkan dengan penurunan risiko gagal
jantung sebesar 13 persen.
Sementara itu, melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung sebesar 33 persen pada pria dan 36 persen pada wanita.
6. Menghentikan pengobatan
Sementara itu, melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung sebesar 33 persen pada pria dan 36 persen pada wanita.
6. Menghentikan pengobatan
Tidak ada orang yang ingin hidupnya
dipenuhi dengan pengobatan. Jika anda terlanjur divonis penyakit
jantung, pengobatan medis harus dilakukan. Konsultasikan dengan dokter
tentang cara pengobatan yang cocok untuk anda.
0 komentar:
Posting Komentar