LUVI HERBAL - Seorang teman bercerita, betapa
frustrasinya ia menumpas tuberkulosis (TB) paru-paru. Digempur pakai
obat-obatan medis, si penyakit tetap saja eksis. Ia juga panik, karena
katanya, bakteri TB bisa kebal terhadap gempuran obat yang diracik
apotik. Untunglah, saat nyaris frustrasi, ia “menemukan” pegagan.
Menjalani “takdir” sebagai penderita TB
paru-paru memang tak gampang. Jika tidak ulet, alih-alih sembuh, pasien
bisa mati bosan. Maklum, proses penyembuhan TB, selain cukup sulit, juga
makan waktu lama, berkisar 3 – 6 bulan. Itu pun dengan catatan, pasien
berdisiplin minum obat dan rajin memeriksakan diri ke dokter.
Lamanya pengobatan itulah – apalagi jika
disertai kendala biaya – yang kerap menyebabkan pasien frustrasi. Ya
frustrasi minum obat, ya bosan menanggung derita. Padahal, disiplin
minum obat menjadi faktor penentu dalam proses penyembuhan. Pengobatan yang tidak tuntas dapat menyebabkan bakteri TB resisten terhadap beragam obat konvensional, termasuk obat kombinasi.
Dengan kata lain, pasien TB sebenarnya
dilarang keras menoleransi kata bosan, apalagi sampai putus asa. Itu
sebabnya, buat teman tadi, perjumpaan dengan pegagan dan kawan
sejawatnya menjadi sangat berarti. Paling tidak, ia merasa tak “sendiri”
lagi menghadapi tuberkulosis. Ketika banyak sanak saudara dan handai
taulan menjauh lantaran takut tertular, pegagan dan kawan-kawan menjadi
teman paling setia.
Yang paling penting, harga mereka murah dan tak membuat kantung cekak jika dikonsumsi dalam kurun waktu lama.Pegagan Menghambat & menghancurkan
Pegagan atau nama kerennya Centella asiatica itu tumbuhan liar yang ada di dataran rendah, sampai sekitar 2.500 m di atas permukaan air laut.
Secara empiris, biasa digunakan sebagai
tonik, antiinfeksi, antirematik, penenang, mempercepat penyembuhan luka,
dan diuretik. Berbagai penelitian telah dilakukan guna mendukung
manfaat empirisnya.
Misalnya, penelitian yang merujuk pegagan
sebagai antiinflamasi, antioksidan, antitumor, atau untuk meningkatkan
daya ingat (susunan saraf pusat), eksem (luka terbuka), dan hepatitis.
Hal itu berkaitan dengan kandungan senyawa yang dimiliki pegagan, yaitu asiaticiside, thankuniside, medecassoside, brahmoside, brahminoside, madastic acid, vitamin B1, B2, dan B6.
Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Laorpuksa A. dan kawan-kawan dalam
penelitian pada 1988 membuktikan, estrak air pegagan dapat melawan
bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran napas. Sementara Herbert
D. dan kawan-kawan dari Tuberculosis Research Center di India mencoba
efek pegagan pada bakteri tuberkulosis H37Rv secara in vitro.
Hasilnya, pegagan tidak langsung berefek pada bakteri tuberkulosis.
Namun, Herbert menyarankan penelitian lebih lanjut terhadap senyawa
aktif asiaticoside.
Feeling Herbert terbukti benar. Berdasarkan penelitian lanjutan, senyawa aktif pegagan itu ternyata dapat melawan Mycobakterium tuberculosis dan Bacillus leprae
(Oliver-Bever, 1986). Penelitian berikutnya yang dilakukan Walter H.
Lewis juga menyatakan, pegagan termasuk kelompok tanaman yang
menghasilkan zat seperti antibiotika dan asiaticoside.
Uji Keampuhan Pegagan
Keampuhan pegagan juga telah diuji coba
oleh Boeteau P. dan kawan-kawan, yang menginokulasi binatang percobaan
marmut dengan bakteri basilus tuberkulosis selama 15 hari. Injeksi 0,5
ml 4% asiaticoside yang diberikan pada marmut, terbukti dapat
mengurangi jumlah lesi tuberkular di paru-paru, hati, dan limpa. Senyawa
asiaticoside membuat pegagan tak hanya dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tuberkulosis, tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator – peningkat daya tahan tubuh.
Secara empiris, pemanfaatan pegagan untuk
membasmi tuberkulosis paru-paru dapat dilakukan dengan berpedoman pada
resep berikut. Cuci 30 – 60 g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas
air sampai tersisa 1 gelas, dan diminum 3 kali sehari. Untuk TB kulit,
lumatkan pegagan, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.
sumber :http://cintaherbal.wordpress.com/2010/02/20/khasiat-pegagan-untuk-tumpas-tbc-tuberkulosis/
0 komentar:
Posting Komentar