A. Alkohol
Ada beberapa teori yang menyebutkan
bahwa konsumsi alkohol dapat mengurangi insiden PJK. Tapi setelah
pengkajian lebih lanjut, American Heart Assosiation menyimpulkan bahwa
tidak ada pembenaran dalam merekomendasikan penggunaan alkohol (atau
anggur/wine) untuk strategi kardioprotektif. Bahkan konsumsi yang
berlebih dapat menimbulkan kerusakan hati, meningkatkan tekanan darah,
meningkatkan insiden kanker mulut dan kanker esophagus, dan lain
sebagainya.
B. Diabetes Mellitus
B. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus sudah sejak lama
dikenal sebagai faktor resiko independen yang dapat menyebabkan berbagai
macam kelainan kardiovaskular. Sebuah teori mengatakan bahwa salah satu
dari tipe Diabetes dihubungkan dengan kelainan intrinsik primer dimana
sel-sel akan berumur pendek sehingga terjadi peningkatan pergantian
sel. Selain itu disfungsi trombosit pada diabetes juga menyumbang peran
yang berarti. Koeksistensi DM dan hipertensi dapat meningkatkan resiko
penyakit kardiovaskular dan mortalitas sebanyak 2 kali lipat. Keuletan
dalam mengontrol hipertensi pada pasien diabetes sangat penting.
Diabetes tipe 2 (NIDDM) banyak didapati pada orang berumur 30 tahun
keatas yang overweight/obesitas. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan
perbaikan gaya hidup, menjaga berat badan normal dan perbanyak latihan
fisik.
C. Obat-obatan
C. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan
hipertensi, seperti golongan Mineralokortikoid, NSAIDs, Amfetamin,
Antidepresan trisiklik, dan lain lain. Gunakan obat-obat alternatif
lain yang tidak menyebabkan atau menyulitkan hipertensi.
D. Exercise / Latihan fisik
D. Exercise / Latihan fisik
Olahraga teratur dapat menurunkan
tekanan darah sebanyak 5-10 mmHg. Olahraga juga dapat meningkatkan
cardiac output, dengan cara :
- Meningkatkan kontraktilitas dan otot-otot miokardium sehingga dapat dicapai stroke volume yang maksimal.
- Meningkatkan jumlah kapiler-kapiler di miokard.
- Menurunkan denyut jantung saat istirahat.
- Menurunkan resistensi perifer saat istirahat.
E. Hiperlipoproteinemia
Semakin banyak lipoprotein yang beredar
dalam darah, akan semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk memasuki
dinding arteri. Bila dalam jumlah besar maka akan melampaui kemampuan
sel otot polos untuk memetabolismenya sehingga lemak akan terakumulasi
pada dinding arteri. Hiperlipidemia harus ditindak secara agresif, baik
dengan obat-obatan maupun dengan perbaikan gaya hidup. Dengan
menurunkan kadar Kolesterol total sebanyak 20-25% (atau menurunkan
LDL-kolesterol sebanyak 30%) terbukti dapat menurunkan resiko PJK.
F. Hipertensi
F. Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor resiko yang
paling penting dalam penyakit kardiovaskular. Hipertensi mempercepat
terjadinya aterosklerosis, yaitu dengan cara menyebabkan perlukaan
secara mekanis pada sel endotel di tempat yang mengalami tekanan tinggi.
Hipertensi diperkirakan merupakan penyebab 33% dari semua insiden
penyakit jantung. Beri obat-obatan (ACE Inhibitor, beta-blockers,
calcium antagonist atau diuretik) untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas.
G. Obesitas
G. Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan
aterosklerosis, hipertensi, hiperlipidemia dan Diabetes tipe 2, dan
berbagai kondisi lainnya. Jaga berat badan ideal dengan memperbaiki
gaya hidup dan olahraga teratur.
H. Asupan garam yang berlebihan
H. Asupan garam yang berlebihan
Pembatasan asupan garam dapat menurunkan
tekanan darah 1-10 mmHg. Asupan yang berlebih dapat menyebabkan
terjadinya retensi natrium dan air, sehingga menambah beban jantung.
Pasien perlu diberi pengarahan mengenai perlunya hal ini.
I. Merokok
I. Merokok
Penelitian menunjukkan bahwa merokok
meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular sebanyak 64%.
Efek rokok pada sistem kardiovaskular yaitu :
- Nikotin mempunyai efek langsung terhadap arteri koronaria dan platelet darah.
- Inhalasi karbon monoksida mengurangi kapasitas eritrosit membawa oksigen. Selain itu juga meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium, meningkatkan platelet adhesiveness dan katekolamin plasma.
Di sinilah pentingnya tindakan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit (intervensi pada gaya hidup) yang sebaiknya dimulai sedini mungkin. Selain itu juga kita lakukan tindakan prevensi, yaitu untuk mencegah agar proses menua ini tidak disertai dengan proses patolologik. Konsep ini sekarang sangat dikembangkan dan dikenal sebagai konsep Healthy Aging (menjadi tua dalam keadaan sehat).
Selain tindakan promosi dan preventif juga terdapat tindakan rehabilitasi, yaitu ditujukan kepada mereka yang sedang atau pernah mengalami masalah jantung. Tujuan dari tindakan rehabilitasi adalah:
- Untuk membantu mereka pulih, baik secara jasmani dan rohani.
- Untuk melatih mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan kembali aktif di masyarakat.
- Untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka.
Artikel Terkait:
Diabetes dan Jantung
- BUAH SAWO MAMPU MENYEHATKAN JANTUNG
- 5 TANDA-TANDA PENYAKIT JANTUNG
- TERAPAI LINTAH UNTUK PENYAKIT JANTUNG
- TERAPI LINTAH UNTUK PENYAKIT DIABETES
- BARU, RISET TERAPI UNTUK DIABETES
- KURANG MINUM TERNYATA BISA TERKENA PENYAKIT DIABETES
- BATASI WAKTU DUDUK ANDA, AGAR BISA TERHINDAR DARI DIABETES
- PINGSAN TIDAK SELALU JANTUNG LEMAH
- ANGGUR , SNACK BAGI JANTUNG SEHAT
- MAKAN IKAN BISA MENANGKAL PENYAKIT JANTUNG KORONER
- TIDUR SIANG BISA MENGURANGI RESIKO PENYAKIT JANTUNG
- DIET BAGI PENDERITA JANTUNG
- UKURAN PINGGANG LEBIH AKURAT PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG
- LIMA JENIS MAKANAN DAN MINUMAN PENURUN KOLESTROL
- SEMBILAN OBAT ALAMI UNTUK OBAT JANTUNG KORONER
- ENAM HAL YANG HARUS DIHINDARI UNTUK MEMBANTU MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG
- DIET KARBOHIDRAT KURANGI RESIKO JANTUNG
- STROBERY DAPAT MELINDUNGI JANTUNG
- MEMBEDAKAN NYERI DADA DAN SERANGAN JANTUNG
- PENGARUH LEMAK JENUH, LEMAK TRANS DAN KOLESTROL PADA KESEHATAN JANTUNG
- PEMICU SERANGAN JANTUNG YANG DITEMUI SEHRI-HARI
- CARA MENGURANGI RESIKO SERANGAN JANTUNG
- HUBUNGAN SAKIT GIGI DAN DIABETES
- MENUIRUNKAN GULA DARAH DENGAN BAWANG MERAH
0 komentar:
Posting Komentar