LUVI HERBAL - Kalau
harga susu sapi membubung tinggi, mungkin susu kedelai bisa jadi
pengganti. Sebab mutu proteinnya nyaris sama dengan susu sapi. Dua gelas
susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% kebutuhan protein sehari
Sejak
abad II sebelum Masehi, susu kedelai sudah dibuat di negeri Cina. Dari
sana kemudian berkembang ke Jepang dan setelah PD II masuk ke Asia
Tenggara. Di Indonesia, perkembangannya sampai saat ini masih
ketinggalan dengan Singapura, Malaysia, dan Filipina. Di Malaysia dan
Filipina susu kedelai dengan nama dagang "Vitabean" yang telah diperkaya
dengan vitamin dan mineral, telah dikembangkan sejak 1952. Di Filipina
juga dikenal susu kedelai yang populer dengan nama "Philsoy". Sementara
di tanah air baru beberapa tahun terakhir dikenal susu kedelai dalam
kemasan kotak karton yang diproduksi oleh beberapa industri minuman.
Gizi susu kedelai
Komposisi
susu kedelai hampir sama dengan susu sapi (lihat tabel). Karena itu
susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu ini baik
dikonsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang
tidak punya atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya,
sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi.
Laktosa
susu sapi yang lolos ke usus besar akan dicerna oleh jasad renik yang
ada di sana. Akibatnya, orang yang tidak toleran terhadap laktosa akan
menderita diare tiap kali minum susu sapi. Umumnya, mereka orang dewasa
yang tidak minum susu pada waktu masih kecil. Karenanya, penderita
kebanyakan berasal dari kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan
negara-negara berkembang.
Untuk balita dua
gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% kebutuhan protein sehari.
Dibandingkan dengan susu sapi, komposisi asam amino dalam protein susu
kedelai kekurangan jumlah asam amino metionin dan sistein. Tetapi,
karena kandungan asam amino lisin yang cukup tinggi, maka susu kedelai
dapat meningkatkan nilai gizi protein dari nasi dan makanan sereal
lainnya.
Mutu protein dalam susu kedelai hampir
sama dengan mutu protein susu sapi. Misalnya, protein efisiensi rasio
(PER) susu kedelai adalah 2,3, sedangkan PER susu sapi 2,5. PER 2,3
artinya, setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan pertambahan
berat badan pada hewan percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 g pada
kondisi percobaan baku. Susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan
kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit ketimbang susu sapi.
Karena itu dianjurkan penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin
pada susu kedelai yang diproduksi oleh industri besar.
Dari
seluruh karbohidrat dalam susu kedelai, hanya 12 - 14% yang dapat
digunakan tubuh secara biologis. Karbohidratnya terdiri atas golongan
oligosakarida dan golongan polisakarida. Golongan oligosakarida terdiri
dari sukrosa, stakiosa, dan raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan
golongan polisakarida terdiri dari erabinogalaktan dan bahan-bahan
selulosa yang tidak larut dalam air dan alkohol, serta tidak dapat
dicerna.
Secara umum susu kedelai mempunyai
kandungan vitamin B2, B2 niasin, piridoksin, dan golongan vitamin B yang
tinggi. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak ialah
vitamin E dan K.
Komponen antigizi dan pengganggu
Jika
dibuat dengan cara yang tidak baik, susu kedelai masih mengandung
senyawa-senyawa antigizi dan senyawa penyebab off-flavor (penyimpan cita
rasa dan aroma pada produk olah kedelai) yang berasal dari bahan
bakunya, yaitu kedelai. Senyawa-senyawa antigizi itu di antaranya
antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, dan oligosakarida penyebab
flatulensi (timbulnya gas dalam perut sehingga perut menjadi kembung).
Sedangkan
senyawa penyebab off-flavor pada kedelai misalnya glukosida, saponin,
estrogen, dan senyawa-senyawa penyebab alergi. Dalam pembuatan susu
kedelai, senyawa-senyawa itu harus dihilangkan, sehingga menghasilkan
susu kedelai dengan mutu terbaik dan aman untuk dikonsumsi manusia.
Untungnya, proses penghilangan senyawa pengganggu ini tidak sulit.
Untuk
memperoleh susu kedelai yang baik dan layak konsumsi, diperlukan syarat
bebas dari bau dan rasa langu kedelai, bebas antitripsin, dan mempunyai
kestabilan yang mantap (tidak mengendap atau menggumpal).
Langu
memang bau dan rasa khas kedelai dan kacang-kacangan mentah lainnya,
dan tidak disukai konsumen. Rasa dan bau itu ditimbulkan oleh kerja
enzim lipsigenase yang ada dalam biji kedelai. Enzim itu akan bereaksi
dengan lemak pada waktu penggilingan kedelai, terutama jika digunakan
air dingin. Hasil reaksinya paling sedikit berupa delapan senyawa
volatil (mudah menguap) terutama etil-fenil-keton.
Bau
dan rasa langu dapat dihilangkan dengan cara mematikan enzim
lipksigenase dengan panas. Cara yang dapat dilakukan antara lain (1)
menggunakan air panas (suhu 80 - 100oC) pada penggilingan kedelai, atau
(2) merendam kedelai dalam air panas selama 10 - 15 menit sebelum
digiling. Agar bebas antitripsin, kedelai direndam dalam air atau
larutan NaHCO3 0,5% selama semalam (8 - 12 jam) yang diikuti dengan
perendaman dalam air mendidih selama 30 menit.
Dalam
susu kedelai terdapat bahan padat yang dapat larut dan tidak dapat
larut. Bahan-bahan itu pada mulanya tercampur merata, tetapi jika
dibiarkan akan mengendap. Susu kedelai yang mengandung endapan di bagian
bawahnya tidak disukai konsumen, meskipun sebenarnya tidak rusak.
Supaya
stabil atau tidak terjadi pengendapan, cara berikut ini dapat
dilakukan: (1) menambahkan senyawa penstabil misalnya CMC dan Tween 80,
(2) menggiling dengan air panas dan penyimpanan sebaiknya pada suhu
dingin (kulkas), (3) melakukan homogenisasi untuk mendapatkan
butir-butir lemak yang seragam menggunakan alat homogenizer, dan (4)
mengatur kadar protein susu kedelai cair sampai kurang dari 7% (jika
lebih dari itu protein mudah menggumpal saat susu kedelai dipanaskan),
yang dilakukan dengan menambahkan air pada bubur kedelai hasil
penggilingan sampai perbandingan air dan kedelai 10 : 1. Kadar protein
dalam susu kedelai yang diperoleh dengan rasio ini adalah 3 - 4%.
Cair dan bubuk
Pada
prinsipnya terdapat dua bentuk susu kedelai, cair dan bubuk. Bentuk
cair lebih banyak dibuat dan diperdagangkan. Susu kedalai dapat
disajikan dalam bentuk murni, artinya tanpa penambahan gula dan cita
rasa baru. Dapat juga ditambah gula atau flavor seperti moka, pandan,
panili, coklat, strawberi, dan lain-lain. Jumlah gula yang ditambahkan
biasanya sekitar 5 - 7% dari berat susu. Untuk meningkatkan selera
anak-anak, kandungan gula dapat ditingkatkan menjadi 5 - 15%. Tetapi
kadar gula yang dianjurkan adalah 7%. Kadar gula 11% atau lebih
menyebabkan cepat kenyang.
Persyaratan mutu
untuk susu yang terpenting ialah kadar protein minimal 3%, kadar lemak
3%, kandungan total padatan 10%, dan kandungan bakteri maksimum 300
koloni/gram, serta tidak mengandung bakteri koli.
Susu
kedelai cair dapat dibuat dengan menggunakan teknologi dan peralatan
sederhana yang tidak memerlukan keterampilan tinggi, maupun dengan
teknologi modern dalam pabrik. Dewasa ini banyak cara yang dapat
digunakan untuk membuat susu kedelai cair dengan hasil yang baik.
Beberapa metode yang umum digunakan dalam pembuatan susu kedelai untuk
minuman manusia antara lain metode Illinois, metode Pusbangtepa-IPB, dan
metode sederhana.
Metode Illinois dikembangkan
oleh Nelson dkk. dari Universitas Illinois, AS, pada 1979. Tahap-tahap
yang dilakukan dalam pembuatannya seperti berikut:
Metode
Pusbangtepa-IPB dikembangkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi Pangan,
Institut Pertanian Bogor. Secara garis besar cara pembuatannya seperti
ini:
Metode
sederhana dapat digunakan untuk skala yang lebih kecil dan peralatan
yang lebih sederhana. Cocok bagi skala rumah tangga dan industri kecil.
Tahapan pembuatannya sebagai berikut:
Di
samping bentuk cair, susu kedelai dapat juga dibuat dalam bentuk bubuk
yang umumnya dilakukan dengan cara pengeringan semprot (spray drying).
Untuk membuat susu kedelai bubuk, mula-mula kacang kedelai yang telah
disortasi dan dicuci, direndam dalam larutan NaOH 0,05% selama 8 jam
dengan jumlah larutan 3 kali berat kedelai kering. Setelah dikupas dan
dicuci, kedelai direndam dalam larutan NaHCO3 0,15% selama 30 menit pada
suhu 100oC. Kemudian dilakukan penggilingan dengan air panas,
perbandingan air dan kedelai kering 8 : 1. Untuk menambah total padatan
dalam susu kedelai, pada saat penggilingan ditambahkan santan kelapa
sebanyak 10 - 20%.
Setelah disaring, campuran
kemudian dihomogenisasi pada tekanan 3.300 psi. Kemudian dialirkan ke
dalam pengering semprot yang telah diset dengan kondisi: tekanan 4,5 -
5,0 bar, suhu udara 170 - 185oC dan suhu udara keluar 80 - 95 derajat C.
Yoghurt kedelai
Seperti
halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu asam.
Kalau susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut yoghurt, maka susu
asam dari susu kedelai dinamakan soyghurt.
Proses
pembuatan soyghurt dan kultur (biakan murni) starter yang digunakan
pada dasarnya sama seperti pada pembuatan yoghurt. Tetapi, proses
fermentasi pada pembuatan soyghurt mempunyai kesulitan. Karena, jenis
karbohidrat yang terdapat pada susu kedelai berbeda dengan karbohidrat
susu sapi. Karbohidrat susu kedelai terdiri atas golongan oligosakarida
yang tidak dapat digunakan sebagai sumber energi maupun sumber karbon
oleh kultur starter. Hasil penelitian menunjukkan, bila susu kedelai
langsung dinokulasi (ditambah) dengan starter dan diinkubasi selama 4
jam pada suhu 45oC tidak menghasilkan perubahan, baik pH maupun
kekentalannya. Dengan kata lain, tidak terbentuk yoghurt kedelai.
Karena
itu supaya fermentasi berhasil, susu kedelai terlebih dulu ditambah
sumber gula sebelum diinokulasi. Hasil percobaan menunjukkan, soyghurt
dapat dibuat dengan hasil baik bila kadar protein susu kedelai berada
antara 3,6 - 4,5%, dan dengan penambahan sumber gula sebanyak 4 - 5%.
Sumber gula yang ditambah di antaranya sukrosa (gula pasir), glukosa,
laktosa, fruktosa, atau susu bubuk skim.
Yang
pertama kali harus disiapkan dalam pembuatan soyghurt adalah bibit
bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus, serta susu kedelai yang baru.
Ada dua cara mendapatkan starter soyghurt, yaitu dari yoghurt yang
belum dipasteurisasi dan dari bibit (biakan) murni. Perlu diketahui, ada
dua macam yoghurt yang dijual di pasar, yoghurt dengan mikroba masih
hidup dan yang sudah dipasteurisasi atau mirkobanya sudah dimatikan.
Ukuran 1,5 sendok teh yoghurt cukup untuk fermentasi tiga gelas susu.
Pada
pembuatan soyghurt, mula-mula susu kedelai dipasteurisasi, dengan
merebusnya pada suhu antara 80 - 90oC selama 30 menit. Kemudian
ditambahkan gula sebanyak 4 - 5%. Gelatin juga sering ditambahkan (tidak
mutlak) sebanyak 0,5 - 1,5% untuk menjaga agar soyghurt yang dihasilkan
stabil dan baik teksturnya. Untuk menambah aroma, dapat pula
ditambahkan panili, orange, strawberi, atau lemon.
Hasil
campuran ini didinginkan sampai 43oC, baru dinokulasikan starter
campuran dengan perbandingan yang sama antara L. bulgaricus dengan S.
thermophilus, sebanyak 5% dari volume susu kedelai. Lalu diinkubasi suhu
45oC selama 3 jam, atau pada suhu ruang selama 12 jam, yang hasil
akhirnya merupakan soyghurt. Untuk bisa bertahan lama soyghurt disimpan
pada suhu dingin atau dipanaskan pada suhu 65oC.
(Sutrisno Koswara, staf pengajar Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB)
|
Jumat, 19 Oktober 2012
SUSU KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI SUSU SAPI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar